In Memoriam: Rama

Pada 4 Februari 2025, pukul 01:00, Rama dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit tak lama setelah mendapat perawatan.

Rama adalah anak yang aktif dan komunikatif. Sejak kecil, ia didiagnosis menderita masalah ginjal yang membuatnya tidak dapat berjalan selama beberapa tahun. Ibunya harus menggendongnya dalam setiap aktivitas sehari-hari, termasuk saat ia masih TK, hingga akhirnya keluarganya memutuskan untuk menunda pendidikannya selama tiga tahun demi kesehatannya.

Sejak ayahnya meninggal saat ia berusia lima tahun, kehidupan Rama tidak mudah. Ibunya, yang juga harus merawat adik perempuannya yang masih bayi, menghadapi keterbatasan dalam merawatnya. Meski begitu, Rama terus berjuang. Ia kembali bersekolah dan mendapat dukungan sponsor sejak 2022, yang membantunya mendapatkan air mineral khusus serta kebutuhan pokok lainnya, termasuk perlengkapan sekolah.

Empat bulan lalu, Rama terjatuh saat perjalanan pulang setelah bermain PlayStation, menyebabkan nyeri punggung yang berlangsung lama. Selama dua bulan terakhir, ia mulai menolak makan hingga tubuhnya melemah. Dalam upaya mencari pengobatan, ibunya membawanya ke kampung halaman. Setelah lima hari, meskipun nafsu makannya membaik, ia mengalami sesak napas dan segera dilarikan ke rumah sakit. Dua jam setelah mendapatkan penanganan medis, nyawanya tak dapat diselamatkan.

Meski hidup dalam keterbatasan, Rama tetap bersemangat dalam belajar. Ia masih berada di kelas 4 SD akibat kondisinya, namun menunjukkan kemajuan yang baik hingga dipercaya sebagai ketua kelas. Kini, ia meninggalkan kenangan indah bagi keluarga dan teman-temannya yang penuh kasih.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp