Islamic Relief Indonesia menyerahkan 16 ribu bibit durian untuk masyarakat Dusun Leong, Desa Tegal Maja, Kamis (8/6). Selain untuk alasan lingkungan, aksi ini juga membantu perekonomian masyarakat. ”Kenapa kami tanam di KLU, karena baru recovery dari musibah,” ujar CEO Islamic Relief indonesia Nanang Subana Dirja.
Dikatakannya, pembagian bibit ini merupakan bagian dari kampanye global climate justice. Data memperlihatkan, 40 persen kemiskinan ada di hutan. Kampanye keadilan iklim dalam bentuk investasi penanaman ini bisa dinikmati mereka. ”Masyarakatnya bisa sejahtera dan bisa menurunkan gas rumah kaca,” sambungnya.
Islamic Relief Indonesia sebenarnya menargetkan penanaman sebanyak 300 ribu pohon di sejumlah daerah di NTB. Seperti di Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, dan Bima. ”Ini bukan hal yang mudah, tapi kami yakin ini bisa,” tandasnya.
Baca Juga : Terduga Pelaku dan Penadah Motor Diringkus Polres Lombok Utara
Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu mengatakan, pohon durian cocok di sejumlah wilayah di KLU. Dirinya percaya jika masyarakat Dusun Leong bisa memelihara tanaman itu dengan baik, dan beberapa tahun ke depannya bisa menikmati hasilnya. ”Kita harapkan kedepannya KLU menjadi daerah penghasil durian,” tuturnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB Julmansyah mengatakan, pembagian bibit ini merupakan wujud dari NTB Hijau. Sekaligus peran Pemprov NTB mendorong pelatihan untuk mendatangkan bibit. ”Karena sebelumnya gubernur NTB sudah berkunjung ke pusat Islamic Relief Indonesia,” ujarnya.
Jika masyarakat mengelola kawasan hutan yang legal, maka banyak pihak akan memberikan dukungan. ”Kami mengharap teman-teman ini mengelola kawasan hutan dalam bentuk agroforestri, karena pak bupati juga sudah bilang kalau hutan lindung tidak boleh menebang pohon, tapi memungut hasilnya bisa,” pungkasnya.
Ketua Kelompok Agro Mangku Aji Asmawati mengatakan, Islamic Relief Indonesia menunjuk kelompoknya sebagai binaan mereka. Pada awalnya bibit yang dibawa tidak banyak karena hanya untuk kelompok binaan. ”Namun dengan berjalannya waktu kami meminta kepada direkturnya agar kasih bibit durian meski pun sedikit tetapi yang berkualitas,” bebernya.
Bibit ini akan dibagikan dengan menyesuaikan luas lahan yang dimiliki kelompok. Volume lahan satu hektare mendapatkan 20 bibit, agar pembagiannya adil. ”Ini adalah bentuk kepedulian saya kepada kelompok tani,” bebernya.
Dalam lima tahun ke depan, pohon yang ditanam sudah bisa dipetik hasilnya. Hal ini diharapkan memberi dampak untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. (fer/r9)