Pada hari ini, 20 Mei 2021, sekitar 60 peserta menghadiri lokakarya gabungan untuk meninjau dan mengevaluasi Proyek Ramadan 2021.
Peserta terdiri dari staf, relawan, pemegang hak dan pemangku kepentingan terkait yang terlibat penuh dalam pelaksanaan Proyek Ramadan 2021 di 3 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan DKI Jakarta
Pada tahun ini, Islamic Relief Indonesia telah berhasil mendistribusikan Paket Pangan Ramadan kepada 3.625 rumah tangga di 3 provinsi yaitu DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah. Paket-paket pangan ini berasal dari dua donor yang terdiri dari 292 paket dari Maybank Malaysia dan 3.333 paket lainnya dari mitra-mitra Islamic Relief. Pemilihan bahan makanan disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari di daerah sasaran seperti beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, telur, margarin, gula pasir, tepung rumput laut, kecap, dan biskuit. Kuantitas dan jumlah barang sedikit berbeda antara paket-paket yang diberikan oleh Maybank dan IRW.
Lokakarya review dan evaluasi ini bertujuan untuk saling bertukar informasi dan pengalaman dalam pelaksanaan proyek Ramadan. Lebih penting lagi, lokakarya ini bertujuan untuk mengambil pelajaran dari seluruh pelaksanaan proyek dan semua aspek proyek untuk pelaksanaan yang lebih baik.
Dalam pembukaan lokakarya, Country Director IRI, Nanang S. Dirja, menekankan bahwa “lokakarya ini sangat penting untuk melihat tantangan dan efektivitas Proyek Ramadan 2021 untuk lebih meningkatkan kualitas proyek yang harus memberikan manfaat optimal bagi pemegang hak dan memastikan bahwa pelaksanaan proyek telah meminimalkan dampak negatif bagi pemegang hak.”
Perwakilan dari para pemegang hak juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi mereka atas pelaksanaan Proyek Ramadan 2021 di daerah mereka. Bapak Sofyan dari Lombok mengatakan bahwa “Saya berterima kasih kepada Islamic Relief Indonesia dan seluruh staf yang telah mendistribusikan paket pangan Ramadan kepada masyarakat saya. Saya dan komunitas saya menerima paket pangan Ramadan yang memungkinkan kami untuk menyediakan makanan bagi keluarga kami selama bulan suci. Paket makanan ini sangat membantu kami di bulan yang istimewa ini.”.
Sementara itu Koordinator MEAL, Ela Nurhayati, menyampaikan temuan-temuan dari hasil pemantauan pasca distribusi (PDM) sebagai dasar perbaikan di masa mendatang, yaitu 60% dari penerima manfaat tidak mengetahui mengapa mereka terpilih sebagai penerima paket. “Meskipun memenuhi kriteria sebagai kelompok rentan, seharusnya penerima manfaat diberitahu oleh tim IR mengapa mereka menerima paket tersebut”, ujar Ella.