Air Bersih untuk Desa Sukasari!

Desa Sukasari adalah satu dari 100an desa tertinggal yang masih ada di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Salah satu masalah yang dihadapi adalah belum terpenuhinya akses pada air bersih dan sanitasi. Dari 5.199 orang penduduknya, sekitar 57% masih memiliki masalah akses pada sanitasi, alias masih mempraktekan buang air besar sembarangan. Sementara itu, air bersih akan menghilang di desa tersebut bila musim kemarau tiba.

Menjawab tantangan ini, Islamic Relief Indonesia bersama mitranya Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCI) yang didukung oleh Islamic Relief Australia melakukan serangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi melalui kegiatan projek Safe Drinking Water and Sanitation for All (SADIWAN4).
“Program ini diinisiasi dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat untuk tersedianya air bersih terlindungi yang berkelanjutan. Saat ini, bila kemarau berlangsung empat sampai lima bulan, ketersediaan air di sungai atau di rorah mengering, dan masyarakat harus membeli air untuk memenuhi kebutuhannya,” ujar Hendri selaku field officer dari projek SADIWAN4 dari YPCI.

Kegiatan projek ini telah dimulai sejak bulan Februari 2023 dan Insya Allah akan berakhir pada November 2023. Menurut Hendri, kegiatan pengadaan air bersih ini sedang berlangsung. Masyarakat bergotong royong membangun penangkap air (broncaptering) di daerah sumber air, yang selanjutnya air tersebut disalurkan dengan sistem gravitasi ke reservoir distribusi. Akhirnya air tersebut akan dialirkan ke rumah-rumah. Diharapkan sebanyak 525 rumah akan mendapatkan aliran air ini melalui sambungan rumah (SR).
“Jadi projek ini menarik sumber air yang ada di atas perbukitan dengan elevasi sekitar 324 m dari permukaan laut, sedangkan jarak dari sumber air ke bak penampung kurang lebih 3 km, sementara elevasi bak penampung berada di kisaran 300 m dari permukaan laut,” lanjut Hendri.

Ada beberapa pihak yang terlibat untuk dalam pembangunan akses air ini. Diantaranya adalah pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan masyarakat desa Sukasari. Hendri lebih jauh menjelaskan, “Masyarakat kontribusi tenaga, waktu, dan uang. Karena sumber air tempatnya di luar desa Sukasari sehingga sumber air dibeli oleh pemerintah desa, termasuk juga tanah untuk tempat penampungan. Selanjutnya, desa menghibahkannya kepada masyarakat untuk dibangun bak penampung”.

Dimulai dari hulu sumber air di Ci Jeruk, air ini akan disalurkan ke enam kampung diantaranya Kp. Tereleng, Kp. Batu Nungku, Kp. Kandang Sapi, Kp. Cigadung, Kp. Kaduturus, dan Kp. Sawah. Saat ini proses pekerjaan sudah mencapai 25% dan diharapkan akan selesai tepat waktu sebelum jangka waktu selesai.
Mari kita lihat bagaimana situasi terakhir kegiatan melalui photo-photo yang disajikan. Mohon doa’nya semoga semuanya berjalan lancar dan masyarakat dapat menikmati air bersih terlindungi secara berkelanjutan, termasuk di musim kemarau.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp