Islamic Relief Worldwide di Indonesia bersama KONSEPSI pada hari ini memperingati tepat satu tahun rangkaian bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang menghantam provinsi Sulawesi Tengah dengan Aksi Tanam Pohon sebanyak 1000 pohon di 6 desa di Kabupaten Sigi dan 2 keluahan di Kota Palu.
Gempa bermagnitudo 7.4 skala ritcher ini telah memicu tsunami dan likuefaksi yang merengut jiwa lebih dari 2,000 orang (BNPB) dan menghancurkan puluhan ribu bangunan, termasuk kantor pemerintah dan rumah tinggal. Islamic Relief Worldwide melalui mitra lokal hadir dan memberikan upaya tanggap bencana sejak keadan darurat dimulai. Dengan mempedomani ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rosul, organisasi yang telah membantu jutaan manusia di 40 negara ini, berusaha mewujudkan sebuah dunia di mana kepedulian antar sesama diberdayakan dengan landasan nilai-nilai ketulusan, keunggulan, kasih sayang, keadilan dan amanah.
Kami menggunakan prinsip build back better untuk implementasi seluruh program kerja Islamic Relief Worldwide di Indonesia, termasuk kegiatan penanaman 1000 pohon ini, karena dengan mempunyai pohon, kita akan dapat menjaga ketersediaan air, mengurangi erosi dan juga sebagai upaya mitigasi bencana, Islamic Relief tidak hanya memulihkan bangunan tetapi juga memulihkan harapan dan semangat masyarakat untuk dapat bangkit,
Nanang S Dirja, Country Director Islamic Relief Worldwide di Indonesia
Selama satu tahun melakukan upaya tanggap bencana dan pemulihan Islamic Relief dan mitranya telah mendistribusikan 10,000 paket makanan, air minum dan non makanan seperti hygiene kit, selimut, terpal, dan lainnya. Juga membangun 30 sumur dan memasang 10 alat pemurni air Sky Hidrant untuk pemenuhan air minum yang menjangkau lebih dari 903 kepala keluarga atau 3613 orang. Selainnya, merehabilitasi sekitar 21 kelas tingkat sekolah dasar yang sangat bermanfaat bagi 700 orang siswa dan guru dan proses pendidikan tentunya, serta membangun 250 hunian sementara.
selain infrastruktur, Islamic Relief Worldwide di Indonesia juga mendorong pemulihan penghidupan dan ekonomi, saat ini sudah berjalan program budidaya jamur dan hidroponik yang sudah menjangkau 130 kepala keluarga atau 520 orang, dan bantuan non-tunai kepada 500 kelurga terdampak bencana. Sementara bantuan kepada 3,600 kepala keluarga masyarakat terdampak lainnya sedang berlangsung yang diharapkan dapat memantik pemulihan ekonomi
Nanang menambahkan
Kami berharap Palu dan Sigi dapat bangkit dan pulih lebih baik dari semula, bibit yang kami tanam sekarang merupakan symbol harapan untuk masa depan para penyintas bencana yang lebih baik juga, pungkas nya