Satu tahun setelah bencana: Membantu masyarakat Sulawesi Tengah memperbaiki kehidupan yang hancur
Pada bulan-bulan setelah bencana, fokus kami beralih untuk membantu keluarga-keluarga di Sulawesi dalam membangun kembali kehidupan dan mata pencaharian mereka.
Skema pembiayaan mikro syariah kami memberikan dana tunai kepada keluarga untuk mendirikan usaha kecil, sementara program terpisah mendukung keluarga lainnya untuk memulai usaha budidaya jamur.
Sekitar 400 anak menghadiri ruang ramah anak kami, yang didirikan setelah bencana.“Alhamdulillah, Allah mendengar doa-doa kami,” kata Azma, yang menerima salah satu dari lebih dari 500 hunian sementara yang dibangun oleh Islamic Relief di Sigi untuk menampung keluarga-keluarga yang kehilangan tempat tinggal.
Rumah-rumah kayu tersebut dirancang khusus agar tahan gempa
“Saat ini kami sangat senang dan bahagia berada di hunian sementara ini. Sederhana tapi kami sangat bersyukur kepada Tuhan. Saya merasa aman, [dan] lebih nyaman daripada tinggal di tenda – terima kasih, Islamic Relief.”Azma bersama Rully Prayoga dari Islamic Relief, di luar rumah sementaranya.
Setahun setelah bencana, kehidupan normal telah kembali berjalan bagi sebagian besar masyarakat setempat – tetapi sebagian lainnya masih menghadapi masa depan yang tidak pasti.
“Masih banyak orang seperti Azma yang tinggal di hunian sementara, atau bahkan tenda,” kata Rully Prayoga dari Islamic Relief. “Mereka sangat ingin kembali ke rumah mereka. Islamic Relief melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka dan para penyintas lainnya melalui rencana pemulihan kami yang berfokus pada mendukung masyarakat untuk membangun masa depan yang lebih cerah.”
Selain memberikan dukungan kepada para penyintas untuk mencari nafkah kembali, Islamic Relief juga membangun kembali sekolah-sekolah di Pakali yang hancur akibat tsunami.
Islamic Relief telah bekerja di Indonesia – salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia – selama hampir 20 tahun. Kurang dari tiga bulan setelah bencana di Sulawesi Tengah, tim darurat kami beraksi sekali lagi ketika tsunami melanda pulau Sumatra dan Jawa.