Lokakarya Insepsi Program
‘Membangun dan Memperdalam Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim’!

Selamat kepada tim project BUDLOC (Building and Deepening Low Carbon Development and Climate Resilience) atas terselenggaranya Lokakarya Insepsi Project yang dilaksanakan sejak tanggal 28 February sampai dengan 3 Maret 2023.

Rizky Muhammad selaku Devopment Program Coordinator Islamic Relief Indonesia merasa sumringah setelah pada akhirnya lokakarya ini terlaksana. “Ada beberapa persiapan yang harus matang terjadi sebelum benar-benar project ini dibahas lagi bersama mitra. Pertama, kami menunggu hasil penelitian BRIN (Badan Research dan Inovasi Nasional) terkait dengan Inisiasi inovasi Food Estate Jagung Ramah Iklim di Pulau Sumbawa sebagai alternatif Low Carbon Development model and Climate Resilience”. Terang Rizky menjelaskan hasil penelitian BRIN sebagai backbone atau inti strategy pelaksanaan program BUDLOC.

Kedua, proses diskusi dan capacity assessment kepada 3 mitra pelaksana juga memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini menyangkut dengan kompleksitas dari projek BUDLOC yang menyasar pada 3 isu, yaitu satu, pemberdayaan masyarakat agar tangguh terhadap bencana iklim dan sekaligus mengurangi perannya sebagai pengungkit bencana iklim, kedua advokasi pendalaman kebijakan pembangunan rendah karbon di provinsi dan pengenalan kebijakan sejenis di level kabupaten kota, Yang ketiga, adalah promosi kohesivitas dan harmonisasi antar aktor baik secara horizontal maupun vertikal dalam rangka mengamankan pembangunan yang bertumpu pada tiga pilar secara seimbang: masyarakat sejahtera, ekonomi tumbuh, dan emisi karbon berkurang.” Rizky Muhammad menambahkan.

Dzikri Insan selaku Capacity Building and Partnership Coordinator Islamic Relief menyampaikan kegembiraannya juga bahwa pada akhirnya 3 mitra pelaksana projek BUDLOC dapat menjadi narasumber yang inspiratif dalam menyusun strategy program, yaitu TRANSFORM memaparkan analisisnya terkait kegiatan peacebuilding di sekitar itu hutan dan perladangan jagung, yang kemudian diperkaya oleh paparan strategy pemerintah provinsi dalam mengatasi penggundulan hutan oleh pejabat di lingkungan Dinas LHK provinsi. Sedangkan mitra Islamic Relief yang lain, LP2DER dan LP2DPM, memaparkan pembelajaran strategy pemberdayaan masyarakat dalam menerapkan pertanian ramah iklim di kawasan perhutanan sosial. Pantauan tim medcom Islamic Relief memotret aktivitas lokakarya sangat produktif, partisipatif, dan scientific. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan hadir membuka acara didampingi CEO Islamic Relief.

Lalu Peneliti BRIN membuka sesi terkait Hasil penelitian dan rekomendasinya untuk pengembangan food estate jagung yang ramah iklim, sementara profesor Dahlannudin dari UNRAM memberikan sesi terkait dengan percontohan food estate peternakan dengan memanfaatkan pakan lamtoro yang akan lebih sedikit menghasilkan emisi gas metan sementara proses penggemukan sapi dan kualitas dagingnya akan lebih baik. Sementara dari SSF (Strengthening Sosial Forestry program) Kementerian Kehutanan memberikan paparan terkait dengan pembinaan petani hutan melalui skema perhutanan sosial yang ramah iklim.

Saat berita ini diturunkan nampak tim TRANSFORM, LP2DPM, LP2DER, dan Islamic Relief tengah melakukan analisis atas hasil sesi para ahli dan kemudian dituangkan ke dalam pohon masalah untuk menentukan strategy dalam mencapai tujuan. Dari jadwal Lokakarya terlihat bahwa event ini akan berlangsung sampai hari Jum at ini dan hasil akhirnya diharapkan akan disepakatinya desain program secara utuh yang disertai dengan rencana detail strategy implementasi berdasarkan tanggung jawab yang akan diampu oleh Islamic Relief dan ketiga mitranya.
Kita doakan semoga program yang akan berlangsung selama tiga tahun dengan pendanaan dari Islamic Relief Amerika ini dapat berlangsung dengan mulus dan berkontribusi dalam memperbaiki planet bumi yang lebih baik.

Aamiin ya robbal a’lamiin.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp