Membangun Ketangguhan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim

Realitas di lapangan terlihat hamparan hutan tandus dan gundul akibat penanaman komoditi jagung secara masif dan monokultur. Di setiap jengkal lahan ditanami jagung termasuk di lereng-lereng miring. Akibatnya, di musim kemarau saat jagung tidak tumbuh, alam terasa kering kerontang. Sumber-sumber air sudah jauh berkurang karena tidak ada resapan air oleh pohon-pohon yang sudah bertumbangan. Suhu udara terasa semakin panas. Sementara di saat musim hujan, kejadian banjir tak terelakkan yang sudah banyak menghanyutkan rumah warga dan memporak porandakan sumberdaya ekonomi di wilayah bawahnya.

Melalui program Membangun Ketangguhan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim, Islamic Relief bekerja bersama pemerintah setempat dan mitra NGO LP2DER dan LP2DPM untuk memperbaiki keadaan. Dimulai dengan pembentukan kelompok di 20 desa dampingan, yang diikuti dengan proses penyadaran akan pentingnya mengembalikan hutan, lalu diikuti dengan pelatihan-pelatihan. Praktek cerdas pertanian ramah iklim lalu diperkenalkan yang diantaranya adalah dengan menggali kembali lokal wisdom (kearifan lokal) yang dulu tumbuh di masyarakat, yaitu kantolo dan nteli, yakni teknik menahan laju luncuran air di lahan miring dengan pemasangan batu dan ranting-ranting pohon.

Hal-hall lainnya yang diperkenalkan adalah sistem irigasi tetes, sistem agroforestry, pertanian terintegrasi, dan merubah gaya bertani dari ekstensifikasi dengan memperluas lahan penanaman ke intensifikasi dengan memperbanyak variasi usaha di lahan terbatas. Sebagai reward bagi para petani yang mampu merubah paradigmanya dalam menerapkan pertanian ramah iklim ini, kemudian diberikan fasilitas mikrofinance dan hibah pohon-pohon produktif seperti durian, lengkeng, kemiri, dll.

Saat ini, sudah lebih dari 40,000 pohon durian, mangga, kelengkeng, dan lainnya dibagikan kepada 21 komunitas di wilayah Bima, Dompu, dan Lombok Utara, yang meliputi luasan lahan hampir 1,000 hektar. Lebih dari 75% diantara pohon-pohon tersebut telah tumbuh sehat di antara lahan-lahan gundul dan gersang, setelah para petani dampingan secara serius dan intesive melakukan pemeliharaan. Mari kita doa’kan agar upaya ini berkelanjutan dan alam dapat kembali ramah kepada kita karena kita sudah kembali ramah pada alam. Terima kasih.

System Irigasi Tetes

Budidaya Baglog Jamur

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp