Pros-CSE merupakan program dukungan kepada masyarakat prasejahtera, untuk mengangkat mereka dari kerentanan di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kurang lebih 4,800 orang dari 1,200 rumah tangga, mendapat manfaat langsung dari program ini, melalui penguatan kewirausahaan sosial, yaitu; koperasi wanita syariah.
Adapun durasi dan donor dari program ini adalah;

  • Program ini di danai oleh Islamic Relief Belanda
  • Dengan durasi projek selama 3 tahun (18 Juli 2018 s/d 30 Juli 2021)
  • Total penganggaran untuk program ini adalah; Rp. 6,284,163,228.99

Skema program antara lain;

  • Membangun system produksi jamur yang dapat menghasilkan produk jamur dalam jumlah besar, konsisten dan berstandar tinggi (segar, kering, kalengan dan bubuk jamur) untuk memenuhi pasar lokal dan internasional.
  • Membangun system produksi tenun yang dapat menghasilkan kualitas yang baik dan permintaan produk tenun (kain tenun, tas, dompet, kemeja, dll) untuk memenuhi pasar yang muncul di tingkat lokal dan nasional.

Progres dan dampak program Pros-SCE;

  • 11 Kelompok dengan anggota 220 orang petani jamur wanita telah di latih budidaya jamur.
  • 146 kumbung jamur telah di bangun menggunakan dana Proscse melalui skema qodrul hasan dan dana mandiri.
  • 495,000 baglogs telah di produksi oleh kelompok wanita jamur.
  • Produk olahan jamur, seperti; sate, keripik dan pepes di produksi dan dipasarkan oleh para petani jamur.
  • Pusat pembibitran jamur, sedang dalam proses pembangunan.

Dampak yang dirasakan bagi penerima manfaat program;
Melalui program ini, masyarakat prasejahtera yang terdampak Gempa Bumi pada tahun 2018, saat ini sudah bangkit secara ekonomi melalui budidaya jamur tiram. Di beberapa lokasi program seperti; di kecamatan Gunung Sari, jumlah kumbung jamur semakin bertambah dan produksi jamur terus meningkat, di perkirakan satu kumbung jamur dengan kapasitas 2,500 baglogs dapat meghasilkan sekitar 600kg jamur selama 2 bulan masa produktif. Dengan harga jual jamur Rp.18,000,- s/d Rp.20,000,-/kg. Pendapatan petani jamur perbulan di perkirakan sekitar Rp.5,400,000,- s/d 6,000,000,-/bulan.
Progres program untuk pengrajin tenun;

  • 291 pengrajin tenun mengakses benang melalui pembiayaan qodrul hasan pada Koperasi Wanita Syariah (KOPWANSYAH).
  • 30% pengrajin aktif mengikuti pelatihan pewarnaan alami dan juga motif.
  • Jenis motif yang dihasilkan oleh pengrajin tenun di Mengiluk lebih bervariatif.
  • Sebagian penenun dapat memproduksi produk turunan sepeti; tas, tempat tisu, dll.
  • Pembangunan gallery tenun di Mengiluk.
  • Akses penjualan tenun melalui toko oleh-oleh meningkat.

Dampak bagi penerima manfaat;
‘Melalu program ini, pendapatan para penenun meningkat’ karena;

  • Distribusi benang melalui skema qodrul hasan mampu membantu penenun di wilayah Mengiluk, Lombok Tengah, terlepas dari jeratan pengepul yang selama ini memberikan pinjaman benang dan membeli tenun dengan harga yang mereka tentukan. Sehingga keuntungan yang di dapat oleh penenun sangat sedikit.
  • Produksi tenun masyarakat lebih banyak.
  • Tenun Mengiluk telah di pasarkan di beberapa took oleh-oleh di Kota Mataram.
  • Tenun Mengiluk lebih di kenal, karena keterlibatan dalam berbagai kegiatan pameran.
  • Motif tenun lebih bervariasi.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp