Sekolah Lapang Iklim Meningkatkan Ketangguhan Masyarakat Terhadap Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim sudah sangat terasa di tanah air kita. Pola cuaca yang tidak beraturan dan cuaca ekstrim yang sering terjadi akhir-akhir ini telah berdampak buruk pada kehidupan masyarakat. Tidak terkecuali para petani tadah hujan di pulau Lombok, para nelayan lobster, dan juga petani garam.
 
Kita sudah sering mendengar gagal panen petani tadah hujan dan juga petani garam akibat cuaca yang kurang bersahabat. Namun, untuk nelayan lobster yang gagal karena faktor iklim baru-baru ini kita dengar.
 
Benar, para nelayan lobster sering kali mengalami hambatan dalam budidaya akibat gangguan penyakit putih susu yang menyebabkan banyak kematian. Penyakit ini sering muncul apabila ada perubahan suhu ekstrim di dalam laut. Oleh karena itu, Islamic Relief mendukung mitra kerjanya di Lombok Timur, yaitu; KONSEPSI untuk menyelenggarakan sekolah lapang Iklim bagi para petani tadah hujan, petani garam dan nelayan lobster.
 
Bagaimana proses dan hasil sekolah lapang iklim ini dapat kita lihat dalam tayangan video ini.
 
‘Sekolah lapang ini merupakan bagian dari 51 kegiatan program adaptasi perubahan iklim Islamic Relief yang terlaksana selama kurang lebih dua tahun atas kerjasama yang baik dengan mitra KONSEPSI, dan dukung oleh Forum Civ-Swedia.’
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp