Alhamdulillah, pukul 10.40 tadi malam, Minggu 14 November 2021, delegasi Indonesia untuk konferensi perubahan iklim di Glasgow – Skotlandia telah kembali ke tanah air.
Perhelatan akbar yang disebut dengan Conference of Parties (COP) yang ke 26 ini telah berlangsung sejak 31 Ocktober dan berakhir tanggal 12 November 2021, diikuti oleh 25,000 delegasi dari 200 negara, termasuk kepala negara Republik Indonesia.
Islamic Relief Indonesia mengirimkan dua orang delegasi perwakilan, yaitu Sr. Ela Nurhayati sebagai senior officer climate change Islamic Relief dan DR Mohamad Taqiudin (Direktur mitra LSM lokal, KONSEPSI). Selain hadir pada acara rapat-rapat dan konferensi, mereka berdua juga menjadi panelis pada side event yang digelar pada tanggal 11 Novermber 2021 di Tower Base South-Glasgow Science Center dengan menyajikan pengalaman praktik baik dari Indonesia dalam program adaptasi perubahan iklim dalam topik yang berjudul: “The Nexus Between Gender-Based Climate Adaptation and Localisation”.
Selain, Sr. Ella dan DR Moh Taqi, juga hadir sebagai panelis adalah Deputi Menteri Perencanaan Pembangnan Nasional, Bapak DR Ir Arifin Rudiyanto, dan Ibu Wakil Gubernur NTB, DR IR Hj. Siti Rohmi Djalillah, MPd. Sementara itu, sesi tersebut dimoderatori oleh Global Advocacy Lead-Islamic Relief Headquarter, Sr. Shahin Ashraf, yang memandu acara dengan tangkas dan lugas.
Para peserta konferensi telah kembali pulang ke negara masing-masing dengan membawa segudang komitmen untuk dilaksanakan sebagai bagian dari upaya global mengatasi perubahan iklim. Keputusan penting COP26 terkait Net Zero Emission (Emisi Nol Secara Tuntas) pada tahun 2050 menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar.
Pertanyaannya, apakah kita semua… sekali lagi, semua… yaitu pemerintah, pengusaha, masyarakat, akademisi, LSM, pokoknya semua pihak akan bersungguh-sungguh merubah hidup secara drastis dan ambisius untuk memelihara kesestarian alam, merubah pola hidup dan konsumsi yang rendah karbon, dan seterusnya.
Ini penting menjadi catatan, kalau tidak….. bencana besar pada dunia tempat tinggal kita ini, tidak bisa dielakkan mengingat peningkatan suhu sekarang telah mencapai 0.8 derajat selsius, dan bila tidak ada perubahan signifikan maka pada tahun 2030 akan melebihi 1.5 derajat celcius yang membahayakan kita semua.
Mari kita rapatkan barisan untuk melangkah menanggulangi perubahan iklim sekarang juga!