Wujudkan rumah baru untuk keluarga Yatim

Menjelang awal tahun baru 2024, Yayasan Relief Islami Indonesia (Islamic Relief Indonesia) menerima amanah hibah zakat dari kantor Islamic Relief UK dan Islamic Relief Australia untuk disampaikan kepada keluarga yatim duafa (dan keluarga duafa) dalam bentuk rumah.  Sebanyak 200 unit rumah dengan luas sampai dengan 36 M2 (atau disesuaikan dengan kebutuhan) akan dibangun dengan dana dari zakat kaum muslim Inggris, dan sebanyak 19 unit rumah lagi berasal dari muslim Australia. Total dana zakat yang akan disalurkan dalam bentuk rumah dan isi rumah tersebut mencapai Rp 14,7 milyar.   Rinciannya, satu unit rumah dihargai sebesar Rp 60 juta dan isi rumah dalam bentuk tempat tidur, kursi tamu, dan rak piring sekitar Rp 6,6 juta.  Biaya-biaya tersebut murni akan diterima oleh keluarga yatim, sedangkan biaya lainnya seperti biaya monitoring konstruksi, biaya gambar disediakan terpisah walau dalam jumlah yang tidak besar.

Untuk melaksanakan Pembangunan rumah bagi kaum duafa ini, Islamic Relief menggandeng perguruan tinggi, seperti Universitas Tadulaku di Palu, Universitas Mataram di Lombok, Universitas Syah Kuala di Aceh.  Masih dijajagi satu universitas lagi untuk wilayah Cianjur-Jawa Barat.   Dalam kalender perencanaan Islamic Relief, ke 200-an rumah tersebut akan dibagi ke sejumlah daerah tersebut. 

Kerjasama dengan perguruan tinggi ini memiliki alasan strategis dalam hal kemitraan.  Yang pertama, bahwa perguruan tinggi di Indonesia saat ini memiliki kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), yang memungkinkan para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya di dunia nyata (di lapangan) selama 6 bulan dengan nilai kredit sebanyak 20 SKS.  Kedua, perguruan tinggi yang memiliki fakultas teknik, biasanya telah berpengalaman dalam membangun rumah-rumah tahan gempa sebagai bagian dari komponen Tri Dharma point ketiga, yakni pengabdian pada Masyarakat.  Tercatat, Universitas Tadulako memiliki design rumah RUMBAKO yang dibangun untuk Masyarakat korban gempa dengan spesifikasi tahan gempa 7 SR atau lebih.  Universitas Mataram dan Syah Kuala juga memiliki desain sendiri yang sudah diapplikasikan di lapangan.  Dengan demikian melalui Kerjasama dengan perguruan tinggi ini diharapkan terdapat symbiosis mutualisme, yaitu sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum MBKM dan pengabdian Masyarakat bagi perguruan tinggi, sementara bagi Islamic Relief akan mendapatkan bangunan dengan kualitas tahan gempa sampai 7 SR dalam waktu pengerjaan sesuai deadline, mengingat perguruan tinggi dapat menerjunkan sejumlah mahasiswa dan dosen sesuai kebutuhan.

Oleh karena itu, pertemuan-pertemuan intensif telah dilakukan dengan pihak perguruan tinggi seperti yang baru saja dilakukan dengan Universitas Tadulako tanggal 29 Desember 2023 ini yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik, Para Ketua Jurusan terkait, Ketua dan Sektretaris LPPM dan tim Islamic Relief kantor area Sulawesi Tengah.  Sebelumnya, pertemuan intensif juga sudah dilakukan dengan Dekan Fakultas Teknik dan Jajarannya di Lingkungan Universitas Mataram – NTB dan Universitas Syah Kuala – Aceh.

Kami menyadari bahwa uang zakat dari muslim Inggris dan Australia ini masih belum cukup untuk membangun sebuah rumah yang cukup layak, tahan gempa, dan berkualitas.  Oleh karena itu, bersama masing-masing perguruan tinggi juga kita telah sepakat untuk melakukan penggalangan dana baik dana zakat maupun infaq shodaqoh atau sumbangan lainnya dari para donator di Indonesia.  Di samping itu kami juga menyadari bahwa para keluarga yatim ini tidak semuanya memiliki tanah untuk dibangun.  Karenanya, pada kesempatan ini kami ingin mengajak para penguasaha property dan para donator yang Budiman untuk dapat berkontribusi mewujudkan Impian terbesar kaum yatim duafa ini untuk memiliki rumah yang nyaman.    Mohon doa’nya semoga Allah SWT meridhoi niat baik kita semua.  Aamiin ya robbal a’lamiin.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp