Yasayan Relief Ismalic Indonesia (YRII) selaku patner program dalam kegiatan penanaman 2022 mangrove memperingati Bulan Pengurangan Bencana (PRB) mengapresiasi support dari berbagai pihak yang terlibat dalam rencana aksi di Keluarahan Baiya, kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Minggu (30/10).

“Kita memberi apresiasi kepada para pihak, dalam hal ini pemerintah Kota Palu, teman-teman Yasalu yang telah mempersiapkan berbagai kegiatan dalam rencana aksi serta teman-teman forum pengurangan risiko bencana,” ungkap Central Sulawesi Area Cordinator, Yayasan Relief Islamic Indonesia, Fahmi Rahmatna, usai kegiatan penanaman mangrove.

Diakuinya, sejak awal tahun 2021 pihaknya bersama-sama warga Kelurahan Baiya melakukan aksi pengurangan risiko bencana. Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari penguatan kapasitas masyarakat maupun penguatan di Livelihood-nya.

Selain kegiatan penanaman 2022 bibit mangrove di Baiya kata Fahmi Rahmatna, beberapa kegiatan aksi lainnya juga dilakukan. Ada pameran kebencanaan, simulasi yang sebelumnya telah dilakukan bersama dengan pemerintah Kota Palu dan Forum Pengurangan Risiko bencana.

‘Dan hari ini Alhamdulillah bersama teman-teman Yasalu dan teman-teman yang lain, kita sudah melakukan aksi penanaman mangrove di kelurahan Baiya,” terangnya.

Lebih lanjut disampaikannya, dalam aksi tersebut Yasayan Relief Islamic Indonesia bersama Yasalu mencoba menerapkan risk transfer yang berkolaborasi dengan masyarakat, dimana Yasalu telah membentuk kelompok usaha masyarakat dan akan didukung dengan livelihood programe.

“Jadi kelompok masyarakat yang ada sambil menjaga mangrove tapi juga bisa melakukan kegiatan usaha lainnya,” jelasnya.

kedepan, juga akan terus dilakukan upaya mempersiapkan masyarakat terkait dengan isu-isu pengurangan risiko bencana.